Tertarik Bertani Anggur Impor? Simak Tips dari Petani Anggur Sukses

Lina Kusniati

Updated on:

bertani angur impor (2)

Tanaman anggur ternyata bisa tumbuh dengan baik di Indonesia. Bukan hanya satu varietas saja namun banyak jenis, beberapa bahkan merupakan varietas impor. Ini setidaknya terlihat dari kebun anggur milik Faiz Hidayat, warga Desa Purwodadi Kecamatan Tambak, Banyumas. Pada lahan seluas 5000 meter persegi miliknya, Faiz bertani anggur impor. Ada lima varietas anggur. Antara lain Jupiter, Harold, Akademik, Gisnevetaya, dan Fursetni atau Fursten. Kesemuanya, semenjak tahun 2014 hingga 2021 ini rutin berbuah.

LIHAT: Video Sukses tanam anggur kualitas impor

Kebun anggur seluas 5.000 meter persegi oleh Faiz dibagi menjadi tiga blok. Dengan masa perawatan hingga panen membutuhkan waktu sekitar empat bulan. Dalam setahun faiz bisa memanen anggur tiga kali. “Sekali panen bisa lima kwintal hingga satu ton,” kata Fafa sapaan Faiz.

Jenis-jenis Tanaman Anggur

Saat tim Folder Desa memasuki kebun anggur milik Faiz terlihat hamparan hijau kebun anggur yang merambat di tiap para-para. Para pengunjung bisa berjalan di bawah para-para tanpa tersengat terik matahari. Di atasnya menggantung buah anggur yang mulai matang.

bertani anggur
Anggur varietas Jupiter di Jayasri Nurseri yang dikelola Faiz Hidayat

Kami pun dipersilahkan untuk mencicipi buah anggur yang dipetik langsung di kebun itu. Jenisnya anggur Jupiter. Buahnya tidak besar namun rasanya manis. Yang sangat unik, anggur Jupiter ini berbau harum.

“Masih sangat sedikit ditemukan anggur jenis Jupiter ini di pasaran. Meski ukurannya kecil namun punya rasa yang manis dan aromanya harum. Beberapa pengunjung bahkan berseloroh dengan menganggap buah anggur ini merupakan buah kalengan,” kata Faiz sambil tertawa.

Dia menyebut beberapa lima varietas anggur ini antara lain; Jupiter memiliki karakter harum, manis dan tanpa biji, Akademik berbentuk lonjong hitam namun crunchy, kematangan 115 hari. Jenis Gisnevetaya warna merah daging lebih tebal kematangan 90 hari. Jenis Fursten buahnya besar, Harold warna hijau, ukuran kecil dan wangi.

Dia menyebut secara umum itu memiliki karakter beraroma atau tidak, berbiji atau tidak. Sedangkan untuk bentuk terdiri dari bulat, lonjong, dan bentuk khusus. Bentuk khusus misalnya, anggur agak panjang dan di ujung bush agak cembung kedalam.

Berbagi Tips di Komunitas

Sebelum bertani anggur Faiz bekerja sebagai guru. Dia mulai berenalan dengan anggur dari komunitas Kaskus pada 2013. Kaskus merupakan forum diskusi komunitas di dunia maya yang terkenal saat itu. “Kala itu pecinta anggur belum seramai saat ini. Akses informasinya masih terbatas,” kata dia.

bertani anggur impor
Anggur ternaungi para-para dengan atap plastik UV

Berawal dari forum tersebut, para anggotanya kemudian menggalar kopi darat. Anggota dari seluruh Indonesia bertemu. Lalu tercetuslah untuk membudidayakan tanaman anggur. “Sebagian besar anggitanya saat itu menanam anggur sebagai pehobi. Skalanya masih sangat kecil. Memanfaatkan halaman di sekitar rumah,” jelasnya.

Mulai berhasil menanam anggur skala kecil mereka kemudian berfikir, Indonesia yang subur berpeluang cocok untuk tanaman anggur skala besar. Sejak saat itu dia dan teman-temannya mulai mendatangkan bibit anggur dari berbagai negara, termasuk bibit yang sudah ada di dalam negeri. Mereka mempelajari secara otodidak. Karakter tiap pohon anggur itu.

Baca juga:

“Saat itu anggota komunitas mulai mencari bibit anggur dari berbagai negara di luar negeri. Harganya lumayan mahal. Terkumpul lebih 100 bibit anggur dari beragam jenis. Kendala muncul karena sebagian anggota bulan petani murni. Butuh pembelajaran lebih. Sesama anggota komunitas kemudian saling belajar dan bertukar informasi,” ungkapnya.

Belajar ke Luar Negeri

Mulai awal tahun 2014, Dia mulai serius menekuni berkebun anggur. Pada awal menanam pertumbuhan masih terbilang lambat, karena baru belajar. Beruntung kemudian dia diajak pekebun anggur asal Jogjakarta, Fredi Siswanto untuk belajar anggur ke Ukraina. “Fredi Siswanto ini bisa dibilang godfather-nya anggur di Indonesia,” kata dia.

Sekitar Mei 2015, Ia dan Fredi pun berangkat ke Ukraina, untuk melihat secara langsung budidaya anggur. Kebetulan saat itu Ukraina sedang musim semi. Yang membuat heran, budi daya anggur disana terlihat simpel tapi dijalankan dengan sangat baik.

“Jika kita lihat di Indonesia itu seperti menanam kacang lanjaran (kacang panjang-red),” kata Fafa.

Namun demikian, dia melihat berbagai faktor keunggulan yang ada di Eropa juga dimiliki Indonesia. Seperti curah hujan yang rendah.

Tips Bertanam Anggur

Salah satu kelemahan anggur yaitu tidak boleh terkena air hujan secara langsung. Jika terkena air hujan gampang terserang cendawan. Untuk itu ketika Faiz mulai berkebun dia membuat blok-blok tiang bambu dan baja ringan sebagai tempat naungan pohon anggur. Naungan ini beratap plastik UV.

Meskipun tidak boleh terkena air hujan langsung, namun kebun anggur juga tidak boleh kekurangan air. Harus ada sumber air yang bisa dipakai sepanjang tahun. Bahkan saat kemarau. “Kekuarangan di Indonesia ada wilayah yang saat masuk kemarau benar-benar kekeringan dan kesulitan air. Meskipun kebutuhan air tidak terlalu banyak namun jangan sampai kekeringan,” kata dia

Terkait modal untuk berkebun anggur dia mengatakan pada kisaran Rp 300 ribu per metter persegi. Meskipun biayanya lumayan mahal namun hasilnya lumayan menguntungkan. Satu blok bisa panen setahun tiga kali. “Agar bisa panen tiap bulan setidaknya harus memiliki 5 blok tanaman anggur. Kelebihan tanaman anggur tidak tergantung musim. Proses berbuah tergantung pemangkasan dan perawatan,” kata dia.

Pada usia 8 bulan ke atas, maka pohon sudah bisa berbuah. Keuntungan lainnya usia pohon anggur sangat lama. Konon usianya bisa sampai ratusan tahun, asalkan mendapat perawatan yang tepat. Ada sejarah di Italia ada pohon anggur yang berusia 400 tahun, dan di Jepang juga seratus tahun. “Tanaman anggur ini tidak punya musim. Selain itu tidak bisa tinggi karena tumbuhnya merambat,” kata dia.

Adapun perawatan yang wajib dilakukan, yakni pemangkasan. ” Jika tidak dipangkas, maka panenannya hanya daun, saat tunas keluar baru bunga akan muncul,” terangnya.

Pemangkasan juga ada skill dan pengetahuan, karena tidak sembarangan asal pangkas. Misal pemangkasan harus dibuat runcing, agar air tidak mentes di mata tunas.

Selain itu anggur juga berbeda-beda. salah satunya jenis Jupiter Zitless, merupakan hasil dari Arkansas University di Amerika serikat. Anggur jenis Jupiter keunggulannya memiliki aroma harum wangi, rasanya manis dan tidak ada biji. (Sakur)

Tinggalkan komentar