Rempah Indonesia yang Memiliki Potensi Besar Untuk Ekspor

Cita Najma

Rempah-rempah Indonesia yang berpotensi diekspor

Indonesia terkenal sebagai penghasil rempah-rempah dunia dengan potensi ekspor. Meskipun bukan sebagai eskportir terbesar nomer satu, kualitas rempah Indonesia pada pasar global tak perlu diragukan. Belum lagi dengan permintaan rempah yang tinggi setiap tahunnya dari berbagai negara khususnya Mesir, India dan benua Eropa. Rempah-rempah yang masuk negara tersebut harus memiliki bau, warna dan rasa yang khas sebagai standar kualifikasinya.

Komoditas rempah-rempah memiliki potensi besar untuk meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Mengingat mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani dan negara yang memiliki iklim tropis memadai untuk membudidayakan rempah-rempah. Kesempatan ini dapat menjadi peluang usaha menjanjikan bagi UKM masyarakat karena pasarnya terus bertumbuh.

Kementrian Perdagangan (Kemendag) terus mengupayakan kenaikan ekspor rempah-rempah dalam lima tahun ke depan sebanyak dua kali lipat setiap tahunnya.

Menggunakan strategi memperkuat daya saing, melakukan promosi serta penetrasi. Kemudian mengembangkan berbagai komoditi rempah baik secara daring mapun luring. Berikut adalah beberapa komoditi rempah yang paling diminati oleh pasar global:

Cengkeh

Tanaman yang memilki nama lain syzygium aromaticum ini menjadi primadona dalam ekportir rempah ke pasar Eropa. Cengkih atau cengkeh sendiri dapat tumbuh dengan baik pada dataran tinggi maupun dataran rendah asalkan mendapat sinar matahari langsung.

cengkeh menjadi primadona dalam ekportir rempah ke pasar Eropa
Cengkeh

Daerah yang menjadi pemasok cengkeh terbesar Indonesia jatuh pada Provinsi Maluku. Dengan luas tanah sekitar 44.156 hektar, Maluku mampu mengekspor 9.210 ton cengkeh pertahunnya.

Di negara asalnya, cengkeh bergunakan sebagai bahan tambahan untuk masakan pedas dan indusrti kretek dalam negeri. Sedangkan oleh negara importir, cengkeh banyak digunakan pada industri obat-obatan dan kosmetik.

Indonesia menjadi eksportir pertama cengkeh ke negara Mesir dengan total ekspor sebesar USD 1,12 Juta pada tahun 2020 lalu. Selain Mesir, negara importir terbesar cengkeh Indonesia adalah  India, Vietnam dan Pakistan.

Kayu Manis

Rempah kayu manis memiliki aroma khas yang berguna untuk menambah aroma pada masakan, minuman atau kue. Berasal dari kulit pohon kayu manis, rempah-rempah ini juga memiliki manfaat untuk kecantikan.

kayu manis memiliki aroma khas yang berguna untuk menambah aroma pada masakan, minuman atau kue
Kayu Manis

Selain itu, air rebusan kayu manis terbukti berkhasiat untuk meringankan diabetes, peradangan, melancarkan peredaran darah dan masih banyak lagi. Tak heran, kayu manis menjadi komoditi andalan dengan nilai jual sangat bersaing dan menjadi rempah ekspor nomor satu dunia sebanyak 85%.

Jambi menjadi produsen terbesar kayu manis terbesar Indonesia karena memiliki lahan yang subur untuk membudidayakan kayu manis. Kemudian disusul oleh daerah Sumatra Barat dan Yogyakarta.

Ada empat jenis kayu manis dalam perdagangan global yaitu, cinnamomum zeylanicum, cinnamomum cassia, cinnamomum burmanni dan cinnamomun cillilawan. Namun, Indonesia paling banyak membudidayan kayu manis jenis cinnamomun burmanni.

Indonesia memasok kayu manis ini keberbagai negara seperti Belanda, Kanada, Korea Selatan, Jepang dan  Bangladesh.

Baca Juga:

Desa Trunyam Bali, Wisata Pemakaman Penuh Mistis

Menikmati Golden Sunrise Gunung Prau Dieng

Lada

Indonesia mendapat kepercayaan menjadi produsen rempah lada ke berbagai negara kawasan Timur Tengah dan Eropa. Memiliki julukan king of spices, lada menjadi komoditi eskpor utama kedua dunia setelah Vietnam, kemudian Brazil dan India.

Lada Lampung memiliki julukan lampung black pepper
Lada

Sepanjang tahun 2016-2020 tercatat lada mengalami kenaikan signifikan walau tidak begitu besar setiap tahunnya. Tahun 2016, nilai eskpor lada pada pasar global mencapai 86,300 ton dan naik sebanyak 1,92% tahun berikutnya. Pada tahun 2020 nilai eksportir lada sudah mencapai sekitar 89.900 ton dan akan terus berkembang.

Bangka Beliting menjadi kepulauan produsen lada putih munthok yang memiliki cita rasa khas, dengan tingkat kepedasan sekitar 5-7%. Kemudian ada Lamung, yang memiliki lada hitam terbaik “Lampung Black Pepper”. Adapun negara tujuan ekspor lada Indonesia yaitu Vietnam,Tiongkok, India, Mesir, Jerman, Spanyol dan Amerika Serikat.

Pala

Pulau Siau yang berada di Sulawesi Utara terkenal sebagai daerah penghasil rempah pala terbaik di dunia. Bahkan rempah pala menjadi ikon daerah yang sangat populer.

Sulawesi Utara terkenal sebagai daerah penghasil rempah pala terbaik
Pala

Selain Pulau Siaul, Maluku juga menjadi produsen pala terbesar. Di Indonesia sendiri pala menjadi komoditi rempah ekspor yang terus mengalami peningkatan. Nilai pala di pasar rempah global mampu mencapai 75% . Persentase yang cukup tinggi dibanding negara eksportir pala lainnya seperti India dan Sri Langka.

Dirjen Perkebunan mendukung penuh ekspotir pala keberbagai negara dengan meningkatkan produktivitas petani pala dan memperluas akses pasar global. Akhir tahun 2020, Indonesia mampu mengekspor pala sebanyak 8 ton ke Singapura dan 13 ton ke Belanda.

Nilai total dari mengespor pala ke dua negara ini mencapai Rp 2 milar. Belum lagi dengan benua Eropa dan negara-negara lainnya seperti Perancis, Italia, Uni Emirat Arab, Inggris, Swiss dan lainnya.

Di negara asalnya, Indonesia, pala dimanfaatkan sebagai bumbu tambahan untuk masakan. Namun di luar negeri, pala banyak digunakan dalam dunia pengobatan dan kesehatan.

Kapulaga

Amomum compactum atau kapula memiliki banyak manfaat. Tak hanya sebagai bumbu dapur, kapulaga juga bermanfaat untuk kesehatan seperti anti inflamasi, anti mikroba dan dapat melancarkan pencernaan. 

Kapulaga

Indonesia membudidayakan dua jenis kapulaga yaitu kapulaga sabrang dan kapulaga lokal yang tersebar pada 20 provinsi di Indonesia. Kapulaga termasuk rempah yang dapat tumbuh pada tanah gembur dan drainase yang  baik.

Daerah produsen kapulaga terbesar berasal dari Jawa Barat, tepatnya di Cilacap Barat dengan lahan seluas 25 hektar. Petani kapulaga Cilacap Barat mampu menghasilkan sekitar 1,4 ton kapulaga per hektarnya. Fantastis sekali bukan?

Sepanjang tahun 2020, tercatat ada sekitar 11 negara tujuan eksportir kapulaga dengan total ekspor mencapai 2.066 ton. Negara tujuan ekspor kapulaga antara lain China, Vietnam,Hong Kong, Korea Selatan, Thailand, Pakistan, Taiwan, Libanon, Jepang, Irak dan India.

Vanili

Banyuwangi terkenal sebagai daerah produsen vanili terbesar di Indonesia. Selain menanam vanili di perkebunan, masyarakat Banyuwangi juga menanam vanili di pekarangan rumahnya untuk kebuhan rumah tangga.

Vanili biasa digunakan untuk pewangi makanan
Vanili

Biasanya vanili banyak digunakan sebagai pengaharum pada makanan seperti kue dan juga pada minuman. Tak jarang vanili juga berguna sebagai bahan baku dalam industri kosmetik  kecantikan. Indonesia sendiri biasa mengeskpor vanili dalam bentuk kering atau bubuk ke berbagai negara.

Pada pasar global, Indonesia menempati urutan kedua sebagai eksportir vanila dunia sebesar 8,7% setelah Madagaskar dengan persentase 55,3%. Meski begitu Indonesia tetap memiliki negera prospektif besar importir vanili seperti Amerika Serikat sebanyak 48%.

Tak hanya Amerika Serikat, ada negara lainnya seperti Belgia, Belanda dan Mauritus . Direktur Jendral Pengembangan Eskpor Nasional berharap Atase Perdangan dan ITPC melakukan upaya strategis untuk mempromosikan komoditi ekspor vanili Indonesia.

Kunyit

Kunyit menjadi salah satu rempah Indonesia yang memiliki potensi ekspor besar. India dan Malaysia merupakan dua negara yang mengimpor kunyit dari Indonesia sepanjang tahun 2018 hingga kini. Bahkan pada tahun 2020 Indonesia, tepatnya Ponorogo,  telah mengeskport kunyit sebanyak 2.220 ton ke India.

kunyit merupakan rempah indonesia yang memiliki manfaat
Kunyit

Kunyit bermanfaat sebagai obat herbal untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung senyawa curcummin. Terlebih saat cuaca tidak menentu, Asia Tenggara biasa menjadikan kunyit sebagai obat alternatif dengan mengolahnya menjadi minuman.

Sebenarnya pada pasar global permintaan rempah kunyit dapat meningkat lebih tinggi. Hanya saja petani kunyit masi cukup minim. Kunyit dapat menjadi peluang usaha rempah menjanjikan selanjutnya. Mengingat harga kunyit yang cukup menggiurkan dengan pemintaan pasar yang besar pula.

Jahe

Selain kunyit, jahe juga menjadi rempah yang memiliki banyak peminat tidak hanya pada pasar domestik tetapi juga pasar global. Jahe merah dan jahe gajah merupakan primadona mancanegara karena cita rasa dan manfaatnya. Jahe merah sering dimanfaatkan dalam industri farmasi. Sedangkan, jahe gajah identik dengan bentuknya lebih besar memiliki rasa pedasnya yang pas. Jahe memiliki potensi ekspor besar pada kawasan Asia seperti Jepang, Hongkong, Singapura, Malaysia. Jahe juga termasuk komoditi ekspor yang sifatnya awet, terutama jika sudah melewati proses pengeringan.

Jahe memiliki banyak peminat dari luar negeri

Meski sempat menurun nilai penjualan pada pasar luar global sebab pembatasan wilayah ekspor. Bukan berarti peluang usaha jahe anjlok sepenuhnya. Mengingat pesatnya permintaan jahe pada pasar domestik sebagai obat herbal. Alhasil petani mendistribusikan jahe untuk kebutuhan pasar domestik terlebih dahulu. Kementrian pertanian juga terus memperbaiki ekosistem usaha agribisnis, turutama tanaman jahe. Serta menjadi fasilitator pertanian dalam perdagangan internasional.

Itu tadi beberapa rempah Indonesia yang memiliki potensi untuk ekspor keberbagai negara belahan dunia. Selain karena harga jualnya fantastis dengan peminatnya yang terus bertambah, rempah dari Indoenesia memiliki banyak manfaat. Baik sebagai bumbu tambahan masakan, minuman bahkan kosmetik dan obat-obatan. Sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan.

Tinggalkan komentar