FOLDERDESA – Panen durian yang biasa buahnya rasanya manis tiba-tiba rasanya tawar. Harganya lalu anjlok. Jangan buru-buru ditebang pohonnya. Barangkali ini penyebab buah durian tidak manis. Masalah pada perawatan.
Berkebun durian membutuhkan biaya tidak sedikit. Dari sisi biaya maupun sisi waktu. Terutama jika sudah diniatkan pada skala kebun.
Dari sisi waktu, biasanya empat tahun pohon durian mulai berbunga. Dari bibit sambung sekalipun.
Tiba-tiba setelah panen ke empat buahnya rasanya tawar. Tentu akan merugi. Pekebun harus mengetahui penyebab buah durian tidak manis tersebut.
BACA JUGA:
- Mina Padi Desa Panembangan, Tiap Panen Hasilkan Puluhan Ton Ikan
- Potensi Budidaya Jambu Kristal di Indonesia
Nah Folder Desa bincang-bincang dengan Ketua Kelompok Tani Durian, Maju Makmur Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas, Hasan Susanto.

Obrolannya seputar perawatan durian. Salah satunya tentang penyebab durian tidak manis.
Penyebab Durian Tidak Manis
Dalam budidaya pertanian maupun perkebunan, pemupukan menjadi salah satu faktor penting agar tanaman tumbuh subur dan berbuah.
Khusus pada durian asupan unsur hara juga akan mempengaruhi rasa, aroma dan warna buah.
“Jadi penyebab buah durian rasanya tidak manis, besar kemungkinan karena pohon durian itu kurang nutrisi. Perawatan dan pemupukan tidak optimal,” kata Hasan
Ingin tahu Penyebab Durian Tidak Manis Lihat Video Perawatan Durian Berikut
“Tentunya memang durian itu berasal dari bibit berkualitas. Alangkah baiknya jika yang sudah tersertifikasi,” tambahnya.
Ia mengatakan durian dari bibit sambung, biasanya empat hingga lima tahun sudah berbuah.
Pada panen pertama dan kedua, buah durian yang dihasilkan biasanya rasanya manis. Karakternya sebagaimana indukannya.
“Semisal durian Bawor ya akan memiliki daging tebal, daging buahnya berwarna orange, rasanya manis dan bijinya kecil. Juga durian-durian bibit unggul Indonesia lainnya juga begitu,” kata Hasan.

Masalah biasanya timbul pada panen ke empat. Pohon durian berbuah tidak maksimal, buahnya rontok, rasa buahnya tidak manis, daging buahnya kehilangan warnanya.
Pohon durian tidak dirawat dan dipupuk akan sama seperti tanaman kayu keras biasa. Tanpa cukup unsur hara ini juga yang menjadi penyebab durian rasanya tidak manis.
“Pada Durian Bawor, kurangnya unsur hara juga menyebabkan biji durian yang semestinya kecil atau gepeng jadi besar. Menjadikan daging buahnya tidak tebal,” kata dia
Beberapa Hal yang Diperhatikan pada Perawatan Durian
Ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan agar durian tumbuh dengan baik dan berbuah
Sinar Matahari
Sebagaimana diketahui setiap tanaman membutuhkan sinar matahari yang cukup dengan kadarnya masing-masing. Begitu pula tanaman durian.

Jika intensitas sinar matahari kurang, pertumbuhan kanopi daun dan cabang akan terhambat. Jika berlebih daunnya terbakar. Maka biasanya pada awal tanam bibit durian diberi naungan
Untuk ketercukupan sinar matahari jarak tanam pohon durian berkisar 10×10 meter hingga 12 x 12 meter.
Air
Pohon durian rata-rata ditanam pada lahan kering. Namun demikian, ketercukupan air sangat penting. Pada awal tanaman, bahkan kebutuhan air sepanjang tahun.
Sedangkan pohon durian dewasa kebutuhan airnya juga sepanjang tahun. Kecuali pada saat mau berbunga dan saat hendak panen (pemasakan buah).

Tanaman durian yang kurang air berpeluang layu. Bila sampai layu daun recovery-nya akan susah. Tak jarang menyebabkan kematian tanaman.
Ketinggian
Ada durian yang bisa tumbuh di dataran rendah. Durian Bawor salah satunya. Rata-rata pohon durian bisa tumbuh dengan baik di bawah 800 mdpl.

Pohon durian juga membutuhkan tanah dengan kadar keasaman atau PH berkisar 6. Jenis tanahnya lempung berpasir yang subur.
Pada skala kebun alangkah baiknya melakukan uji tanah. Yaitu dengan membawa sampel tanah dari beberapa titik. Caranya dengan mengebor sekitar 5 hingga 20 cm lalu dibawa ke laboratorium tanah. Tujuannya untuk menganalisa status hara dan sifat fisika, kimia serta biologi tanah tersebut.
Pemupukan
Pemupukan berfungsi untuk mengembalikan unsur hara pada tanah sekaligus mengembalikan unsur hara yang hilang pada tanaman durian.

Unsur hara pada pohon durian bisa hilang. Biasanya karena dua sebab:
Yang pertama melalui daun yang rontok dan ranting yang mati. Ini tidak terlalu signifikan. Namun membutuhkan siklus daur ulang organik yang lama.
Yang kedua ketika panen. Kehilangan unsur hara pada saat panen buah terbilang besar. Ini harus diganti dengan pemupukan. Jika tidak di pupuk ini bisa menjadi faktor penyebab buah durian rasanya tawar. Atau bahkan buahnya menjadi jarang.
Pada pohon durian yang belum berbuah pemupukan bisanya sekitar tiga hingga empat kali saat awal dan akhir musim penghujan.
Kurang Pupuk Jadi Penyebab Durian Tidak Manis
Sedangkan pada pohon durian yang sudah dewasa, pemupukan dilakukan lima kali.
Formulasinya mengggunakan pupuk kandang dan kompos dan juga pupuk kimiawi. Untuk menghasilkan buah yang maksimal pupuk organik sangat tidak cukup. Perlu juga pupuk kimiawi seperti NPK, KCl, SP-36 maupun boron

Pemupukan pertama dilakukan usai panen. Tujuannya untuk recovery tanah dan tanaman. Bisa mengunakan pupuk kandang dan kompos.
Pemupukan selanjutnya dilakukan saat tanaman, bertunas, menjelang berbunga, pada saat berbunga dan pada saat menjadi buah (sekitar 2 bulan sejak bunga).
Pemupukan yang tepat akan membuat durian rasanya manis. Sebab pupuk tepat akan membuat daging buahnya maksimal, warnanya bagus, rasa manisna muncul. Kurang pupuk menjadi penyebab durian tidak manis
Adapun jenis pupuk serta dosis yang tepat bisa dikonsultasikan dengan penyuluh pertanian masing-masing. (fd)