FOLDERDESA- Kelor merupakan tanaman yang kaya manfaat. Tanaman tropis ini juga disebut sebagai pohon ajaib, sebagian menyebutnya super food.
Pohon kelor sudah dikenal masyarakat kita sejak jaman dahulu menjadi salah tanaman yang menghiasi halaman rumah ,pekarangan dan kebun di desa desa.
Kelor terutama bagian daun pada umumnya menjadi menu makanan sehari hari dibuat menjadi sayur bening atau tegehan khas banyumasan. Dapat pula digunakan untuk penurun panas balita , maupun kegunaan lainnya.
Praktisi tanaman dan bibit asal Banyumas Mulyono mengungkapkan, pohon kelor tengah melesat namanya di dunia internasional.
Oleh Badan Kesehatan Dunia WHO mendapat julukan “Miracle Tree” karena semua bagian pohonnya mulai dari akar, batang dan daunnya dapat dimanfaatkan. Tanaman tersebut mempunyai kegunaan bagi kehidupan umat manusia.sejak dahulu kala.
Kelor atau Moringa oleifera jenis tanaman tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman kelor tidak hanya tumbuh dapat tumbuh dan berkembang di India dan Indonesia saja, tetapi juga di kawasan tropis lainnya di dunia.
BACA JUGA : Ini Desa yang Memiliki Lahan Bibit Terluas di Banyumas Setiap Warganya Punya Kebun Bibit
Tanaman ini tumbuh dalam bentuk pohon dan berumur panjang dengan tinggi 7-12 m, tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian ± 1000 m dpl.
Tanaman kelor dapat menerima berbagai kondisi lingkungan, sehingga tanaman kelor dapat tumbuh meski dalam kondisi yang ekstreem.
Pohon Kelor dibeberapa daerah mempunyai nama yang berbeda beda diantaranya imaran, kelintang (Jawa), murong (Sumatera), wona marungga, kelohe, parangge, kewona (Nusa tenggara), rowe, kelo, wori (Sulawesi), kanele, oewa herelo (Maluku).
Tanaman ini juga dikenal dengan berbagai nama, seperti drumstick tree. Di Inggris dinamai horseradish tree. di Kannada dikenal dengan Nugge. Di China dikenal dengan la ken. Mungna, Saijna, Shajna di Hindi. (DepKes RI,1989 & Rollof, 2009).
Klasifikasi Tanaman Kelor
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera Lam (USDA 2013)
Morfologi Kelor
Kelor adalah jenis tanaman monokotil dari familia Moringaceae. Bagian-bagian tanaman kelor banyak memiliki manfaat.
Batang kayunya tanaman kelor tegak dan mempunyai akar yang cukup kuat. Daunnya berbentuk bulat tersusun majemuk dalam satu tangkai.
Daun kelor bisa dipanen setelah tumbuh hingga 2 meter. Untuk mencapai ketinggian itu biasanya memakan waktu sampai 6 bulan atau bisa 3 bulan jika pertumbuhannya cepat.
“Tanaman kelor merupakan tanaman yang berumur panjang dan dapat berbunga sepanjang tahun. Bunga yang muncul juga variatif, ada yang berwarna putih dan ada pula putih kekuningan,” ungkap Mulyono.
Di Indonesia bunga kelor umumnya berwarna putih kekuning-kuningan. Bentuk buah kelor yakni panjang dan segitiga dengan ukuran panjang sekitar 20 cm hingga 60 cm. Kemudian berwarna hijau ketika masih muda dan berubah warna menjadi coklat ketika tua (Tilong, 2012).
Kandungan Daun Kelor
Pada tanaman kelor yang lazim diolah adalah daunnya, dan telah banyak diteliti dan memiliki kandungan gizi dan manfaat. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi. Diantaranya kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan hingga vitamin C.
Selain itu, daun kelor juga kaya akan asam askorbat, asam amino, ster ol, glukosida isoquarsetin, karoten, ramentin, kaemperol dan kaemferitin.
Hasil analisis nutrisi yang dilakukan oleh Singh et al., 2012 menunjukkan adanya kandungan senyawa-senyawa berikut: 6,7 mg protein, 1,7 mg lemak, 13,4mg karbohidrat, 0,9 mg serat dan 2,3% bahan mineral: 440 mg kalsium, 70 mg fosfor, dan besi 7,0 mg/100 g daun.
Daun kelor juga mengandung substansi estrogenik dan pektin esterase. Asam amino esensial yang terdapat dalam protein daun adalah 6,0 mg, arginin 2,0 mg metionim 4,9 mg treonin 9,3 leusin 6,3 mg isoleusin dan 7,1 mg valin (Singh et al., 2012).
Daun kelor mengandung senyawa metabolit sekunder. Yaitu flavonoid, alkaloid, steroid, tannin, saponin, antrakuinon, terpenoid, fenol dan minyak atsiri (essential oils) yang menghasilkan rasa dan aroma yang khas pada daun kelor.
Selain minyak atsiri adapun kandungan dalam daun kelor yang lebih mendominasi aroma khas yaitu langu adalah enzim lipoksidase.
Manfaat Daun Kelor
Daun kelor mempunyai manfaat dinataranya:
- Menjaga berat badan.
- Daun kelor memiliki yang gizi untuk ibu menyusui.
- Menyehatkan mata.
- Antioksidan dan senyawa anti-inflamasi.
- Menjaga kesehatan ginjal.
- Memperlambat efek penuaan.
- Mengobati rematik.
- Mencegah penyakit jantung.
- Anti Kanker.
- Meningkatkan kesehatan pencernaan.
- Bantuan arthritis.
- Melindungi tubuh dari bakteri.
- Menyehatkan kulit.
- Menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
- Menstabilkan mood dan melindungi kesehatan otak,dll.
Oleh : Mulyono Kedungbanteng Banyumas
Diolah dari literatur dan kepustakaan