Ide Bisnis Dari Bahan Baku di Sekitar Anda, Berpotensi Ekspor

Folderbisnis – Berikut ini adalah ide bisnis berpotensi ekspor yang banyak manyarakat cari. Siapa sangka bahan-bahan disekitar kita bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Pada artikel ini kita akan mengulas ide bisnis dari bahan baku di sekitar Anda, berpotensi ekspor lho!

Banyak orang berpikir bahan baku untuk membuat sebuah bisnis harus didapatkan khusus penjualan bahan baku.

Ide Bisnis Dari Bahan Baku di Sekitar Anda, Berpotensi Ekspor Lho!

Namun ada pula individu kreatif yang memanfaatkan bahan baku di sekitar mereka, bahkan ada yang bisa kita dapatkan dengan gratis tis!

Gratisnya bahan baku tentu akan memperkecil biaya produksi yang tentu membuat harga jual Anda menjadi kompetitif karena bisa menekan biaya produksi.

Bahkan jika Anda bisa menjualnya dengan harga yang sama dengan kompetitor, maka margin alias keuntungan Anda tentu bisa lebih banyak. Apakah Anda sudah pernah melihat beberapa bisnis yang bahan bakunya dari lingkungan sekitar?

Mungkin ada menemui sesuatu yang bisa jadi bahan baku di sekitar Anda namun masih bingung mau mengolahnya menjadi apa.

Ide Bisnis Berpotensi Ekspor

Beberapa ulasan berikut ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda agar bisa mengelola bahan baku di sekitar Anda menjadi barang yang mempunyai nilai jual.

1. Kerajinan dari Batang Pohon dan Tempurung Kelapa

Ide bisnis berpotensi ekspor selajutnya yaitu dari batang pohon kelapa dan tempurung kelapa. Kelapa memang salah satu tanaman yang setiap bagiannya bisa orang manfaatkan, mulai dari akarnya yang bisa mengobati beberapa penyakit, hingga daunnya yang menjadi bahan pembuat ketupat.

Di Purbalingga Jawa Tengah, kami menemukan komunitas manunggal karya yang merupakan kumpulan para perajin potongan batang pohon kelapa atau disebut dan tempurung batok kelapa.

Komunitas ini terdiri dari 40 pengrajin yang masing-masing menempati bengkel kerja pemberian pemerintah kabupaten Purbalingga. Bengkel kerjanya tepatnya terletak di kelurahan Purbalingga Wetan, kecamatan Purbalingga. Bagi sobat Folderbisnis yang mau berkunjung bisa langsung cek ke lokasi.

Potongan kayu ini merupakan sisa pengolahan dari pabrik pemotongan glugu yang berguna sebagai bahan bangunan.

Sisa potongan glugu berukuran kecil awalnya tidak mempunyai nilai ekonomis oleh pabrik, kemudian perajin manfaatkan untuk menjadi aneka barang yang bisa dijual.

Beberapa hasil pengolahan sisa glugu yaitu: sendok, garpu, spatula, sendok nasi, sendok sayur, sumpit, piring, gelas, poci, piala, dan sumpit. Sedangkan tempurung kelapa yang perajin kumpulkan dari para penjual santan diolah menjadi asbak, mangkok, penutup lampu hias, dan gantungan kunci.

Salah satu kelebihan dari kerajinan buatan komunitas manunggal karya adalah tidak menggunakan bahan kimia apapun saat proses finishing.

Ini perajin lakukan untuk menjaga keamanan produk karena sebagian besar hasil kerajinan merupakan peralatan yang erat dengan aktifitas makan dan minum.

Cara para pengrajin membuat tampilannya yang bersih dan mengkilap adalah dengan menggosok permukaan kayu atau tempurung dengan perlahan namun dalam waktu yang lama.

Anda membutuhkan beberapa alat seperti grinda dan gergaji mesin untuk memudahkan proses pengerjaan seperti yang para pengrajin ini lakukan.

2. Pembuatan Stik Es Krim

Jika Anda suka makan es krim, pasti sering menemui stik kayu sebagai pegangan es krim.
Kemudian Anda akan membuangnya segera setelah memakan es krimnya atau karena mencair, hehe.

Meski hanya sekedar barang sederhana, namun siapa sangka bisnis pembuatan stik es krim bisa mempekerjakan ratusan orang.

Sebagaimana yang Uli Handayani dari desa Toyareka kabupaten Purbalingga praktekan sejak tahun 2008. Uli bersama ratusan pekerjanya yang merupakan pensiunan pekerja pabrik mengolah limbah kayu menjadi stik es krim.

Biasanya limbah kayu yang Uli pakai sebagai bahan baku adalah kayu alba dan pinus dari sisa pabrik pengolahan kayu yang ada di sekitar desanya.

Uli tidak perlu membuat pabrik pengolahan yang luas, karena limbah kayu dikirim ke setiap rumah karyawan dan semua proses pengerjaan berpusat dari rumah. Uli memfasilitasi setiap karyawan dengan peralatan sederhana seperti alat pemotong dan plastik pembungkus.

Awalnya Uli memasarkan di wilayah Purbalingga dan sekitarnya, namun setelah memanfaatkan penjualan dari Ecommerce penjualannya meningkat dengan drastis.
Dalam satu minggu, Uli bisa mengolah 2 hingga 3 truk limbah kayu dan juga menghasilkan stik es krim dalam kuantiti yang sama.

Pengiriman kini paling banyak ke luar kota seperti Surabaya, Garut, Lampung, bahkan hingga Lombok.

Apa yang dilakukan Uli merupakan inspirasi dan menjadi ide bisnis berpotensi ekspor bagi banyak orang karena dari bahan baku di sekitar, dia bisa memberdayakan banyak orang di desanya untuk peningkatan ekonomi mereka.

3. Ecoprint

Siapa yang pernah mendengar tentang batik Ecoprint? Bukan batik yang pak Eko print ya. Ecoprint adalah cara memberi warna pada kain dengan menempelkan dedaunan yang bisa mengeluarkan warna?

Memang bisa ya? Bukannya semua daun berwarna hijau yang bilang seperti ini pasti belum pernah melihat betapa warna warninya daun tanaman hias. Para perajin batik ecoprint ini tergabung di komunitas Srayan Makarya di kelurahan Bobosan kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas Jawa Tengah.

Ide Bisnis Berpotensi Ekspor

Mereka menggunakan aneka jenis daun seperti daun jati, kenikir, jarak wulung, ketepeng, biden dan murbei. Ada juga bunga telang yang warna warni membuat corak batik ecoprint menjadi lebih variatif.

Selain daun dan bunga tersebut, sebenarnya banyak daun yang bisa Anda eksplor lebih lanjut. Tapi perlu ternyata ada beberapa daun yang tidak mengeluarkan warna dan tidak terserap oleh serat kain.

Usai memilih daun yang tepat, kami akan sedikit berbagi langkah mudah membuat batik ecoprint.

Sediakan kain atau kaos berwarna puthi, langkah selanjutnya adalah menempelkan daun atau bunga tersebut ke kain sesuai selera motif.
Lalu bungkus kain dengan plastik dan gulung erat-erat seperti menggenggam tangan kekasih.

Kemudian kukus bungkusan tersebut selama 90 menit.

Usai mengukus, angkat kain lalu dinginkan kain dan keringkan dengan cara angin – anginkan. Hindari jemur dibawah sinar matahari langsung.

Pada tahap ini warna sudah menempel di kain.

Agar warna meresap kuat, perlu proses fiksasi, yaitu dengan cara didiamkan sepekan.

Kemudian lakukan perendaman dengan tawas, dan cuci dengan shampo bayi.

4. Sapu Sabut Kelapa

Kita pasti sering menemui sapu berbahan dasar sabut kelapa, namun pernahkah terbersit di pikiran kita bagaimana proses pembuatannya atau bahkan coba untuk membuat sendiri.

Bagi Anda yang berada di wilayah sentra pohon kelapa, pasti tidak sulit menemukan kulit kelapa yang tergeletak di dekat para pedagang santan atau degan.

Ide Bisnis Berpotensi Ekspor

Anda bisa memulai bisnis pembuatan sapu dari sabut kelapa seperti yangol Apit Apriyadi dari desa Cikidang kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas lakukan.

Sebagai seorang sarjana kelahiran desa tersebut, Apit melihat banyak limbah kulit kelapa yang tergeletak begitu saja menjadi sampah.

Dia dan kakaknya berinisiatif untuk menjadikan kulit kelapa tersebut agar bisa bernilai guna dan nilai jual, yaitu membuat sapu.

Berbekal mesin pembersih kulit kelapa, dia dan kakaknya memulai aktifitas yang nampaknya sederhana menjadi kemudian bisa mempekerjakan pemuda lain di desanya.

Kemudian dia juga mempekerjakan 4 keluarga sekitar untuk merajut sabut yang sudah bersih menjadi sapu.

Dalam satu bulan, Apit bisa memproduksi 3ribu hingga 4ribu sapu yang siap dikirim ke wilayah sekitar Banyumas seperti Cilacap, Purbalingga, Ciamis, Banjarnegara.

Bahkan ada beberapa pelanggan dari luar provinsi dan luar pulau yang setia membeli produk sapu dari Apit. Tidak hanya sapu yang Apit hasilkan, kotoran sisa pembersihan sabut masih bisa kita gunakan untuk mengisi jok dan kasur agar padat dan empuk.

Ada juga bagian yang Apit gunakan untuk membuat pot sabut kelapa yang sempat viral di awal pandemic. Kemudian bagian lain yang lebih halus yaitu cocopeat bisa menjadi campuran kotoran kambing untuk menjadi pupuk organik.

5. Miniatur Truk dan Bis

Kayu memang salah satu bahan baku di sekitar kita yang mudah untuk dikreasikan menjadi barang-barang bernilai jual. Selain olahan stik es krim dari limbah kayu, kini kita akan melihat pembuatan miniatur truk dan bis berbahan dasar kayu.

Tepatnya di desa Kalikajar kabupaten Purbalingga, ada dua bengkel kerja perajin truk oleh, yaitu DT Miniatur dan Suryameja Group Miniatur. Banyak model miniatur yang dua kelompok perajin ini produksi, seperti truk biasa, truk dam, truk pertamina, truk gandeng, dan tronton.

Begitu juga dengan miniatur bis, ragam model bis seperti yang sering kita temui di jalan dengan mudah dibuat miniaturnya oleh mereka.

Mempekerjakan sebanyak 20 karyawan, mereka terbagi menjadi beberapa divisi seperti membuat pola, memotong kayu, mengecat, memasang stiker, dan finishing.

Selain kayu, beberapa miniatur berukuran kecil memanfaatkan triplek agar lebih mudah diolah. Desainnya rapi, halus, dan dibuat semirip mungkin dengan penampilan asli truk dan bis pada ukuran normal.

Ini adalah salah satu mainan favorit anak-anak, apalagi kalau sudah diberi ornament seperti lampu dan speaker kecil untuk bebunyian.
Hasil kerajinan ini dikirim ke berbagai kota di Indonesia mengandalkan penjualan berbasis online.

Tidaklupa miniatur truk dan bis dikemas dengan rapi menggunakan bubble wrap dan kardus agar tidak mudah retak seperti hatimu apabila tertindih barang lain saat proses pengiriman.

Berbisnis tidak perlu ribet kan, ternyata ada banyak ide bisnis berpotensi ekspor dari bahan baku di sekitar Anda yang berpeluang menghasilkan profit. Potensi ekspor juga tampak lebar apabila Anda lebih kreatif dalam mengolah bahan baku dan melakukan pemasaran ke negara tujuan ekspor.

Misal Anda membuat miniatur kendaraan seperti di luar negeri, sehingga menarik minat pembeli dari luar negeri.

Jika ada saran mengenai bisnis lain dari bahan baku di sekitar lingkungan kita, bisa tulis di kolom komentar ya. (Alfian Ikhsan)

Tinggalkan komentar