10 Desa yang Sukses Membangun Wisata Desa dari Dana Desa

Pemerintah mengucurkan dana desa dengan jumlah yang begitu besar kepada setiap desa. Dana tersebut dimanfaatkan oleh warga desa agar bisa memajukan pergerakan ekonomi desa tersebut. Karena itulah, berdampak pada warga desanya yang bisa lebih mandiri dan sejahtera.

Dana desa yang didapatkan, ada yang menggunakannya sebagai dana wisata desa. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian warga dan dapat menyediakan lapangan kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran.

Ternyata, dari program yang digulirkan tersebut banyak desa yang sukses membangun desa wisata sehingga mampu menarik wisatawan dalam dan luar negeri. Berikut ini adalah beberapa desa yang sukses membangun wisata desa dari dana desa :

1. Desa Brongkol Kecamatan Jambu, Semarang

Desa Brongkol Kecamatan Jambu

Untuk menarik wisatawan, warga Dusun Gertas, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Semarang, memanfaatkan keindahan alam desa mereka yang asri dan indah. Lereng gunung Kelir yang sejuk menjadi potensi wisata yang sangat menggiurkan.

Agar Lereng Gunung Kelir bisa mudah diakses wisatawan, warga membuat pendopo, lokasi camping dan pos istirahat serta gardu pandangan di puncak. Selain itu, agar wisatawan bisa dengan mudah mengakses Lereng Gunung Kelir, lebar jalan yang awalnya hanya 3 meter diubah menjadi 5 meter. Sehingga bisa dilalui kendaraan roda dua.

Dengan membuka tempat wisata, moda perekonomian warga juga semakin terjamin. Potensi alam dari dusun Gertas berupa kopi, durian dan sayuran yang dulunya dijual ke luar desa, kini bisa di jual di dalam desa dengan harga yang lebih tinggi.

Kopi Bubuk Kelir dijajakan di sekitar tempat wisata, sebagai ciri khas minuman jika berwisata ke Lereng Gunung Kelir. Penghasilam yang didapatkan dari hasil penjualan kopi di tempat wisata memberikan keuntungan yang lebih besar.

2. Desa Bicak Kecamatan Todanan, Blora

Desa yang Sukses Membangun Wisata Desa dari Dana Desa

Desa Bicak juga tidak kalah kreatif dalam mengelola dana desa yang pemerintah kucurkan ke desa.

asyarakat di daerah ini mengubah sebuah bukit tandus menjadi tempat wisata yang menarik. Tempat wisata tersebut bernama Bukit Cengklik.

Untuk pembangunan tempat wisata Bukit Cengklik, pemerintah setempat memberdayakan para pemuda lingkungan yang tidak bekerja untuk membangun fasilitas menuju Bukit. Seperti pembuatan akses jalan agar mudah dilalui para wisatawan.

Selain itu, mereka juga dididik membuat souvenir dan dilatih untuk ahli dalam penampilan seni tradisional. Sehingga wisatawan yang datang ke Bukit Cengklik bisa terhibur dan mendapatkan pengetahuan seni tradisional setempat.

3. Desa Ponggok, Klaten

Desa Ponggok, Klaten

Awalnya, Desa Ponggok adalah sebuah desa yang sangat tertinggal. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh warga desa jauh tertinggal dari desa lainnya. Selain itu, pengangguran di desa ini juga cukup banyak.

Namun, berkat inovasi dan kreatifitas yang dimunculkan Kades bernama Junaidi Mulyono. Ia bersama dengan jajarannya membangun BUMDes yang terfokus pada pengelolaan mata air alami hingga menjadi tempat wisata selam air dangkal atau senorkeling.

Warga setempat memperkenalkan tempat wisata tersebut melalui media sosial. Sehingga, peningkatan pendapatan desa Ponggok dalam kurun waktu kurang lebih tiga tahun meningkat hingga 50 kali lipat. Warga desa yang dulunya pengangguran pun bisa mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan besar.

Keberhasilan tersebut ditunjang oleh 4 hal penunjang. Yakni perencanaan yang matang untuk tata ruang, BUMDes, SDM, dan ilmu teknologi. Keempat hal tersebut dilaksanakan oleh Kades agar berjalan dengan maksimal.

4. Denda Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya, Lombok

Denda Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya, Lombok

Salah satu desa yang sukses membangun wisata desa dari dana desa adalah destinasi wisata Denda Seruni di Desa Mumbul Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Desa ini sukses membangun desa wisata dengan membuat lapangan futsal di pinggir pantai.

Lapangan futsal tersebut ternyata mengundang wisatawan untuk bermain futsal di bibir pantai, atau hanya menonton permainan. Hal ini menjadi daya tarik wisata tersendiri di desa Mumbul.

Selain itu, desa ini juga membangun objek wisata buatan bernama Denda Seruni. Warga desa mengalokasikan dana kurang lebih Rp. 647 juta untuk pembangunannya. Objek wisata ini sudah dibuka sejak Juni 2019.

Denda Seruni adalah pemandangan rawa yang terbentuk dari mata air alami. Awalnya tempat ini merupakan tempat pembuangan sampah yang disulap menjadi tempat yang sangat bersih. Uniknya rawa ini mengucurkan mata air alami dari dalam tanah. Meskipun letaknya berdekatan dengan laut.

Berkat dana desa tersebut, Seruni Mumbul menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Lombok Timur. Selain itu, pembangunan tempat wisata seperti ini juga membantu moda perekonomian warga setempat dan mengurangi pengangguran.

5. Desa Rumadian Maluku Utara

Desa Rumadian Maluku Utara

Desa Rumadian adalah salah satu desa percontohan terbaik se-Indonesia dan sukses membangun wisata desa dari dana desa. Penghasilan dari tempat pariwisata Desa Ramadian dapat membantu pemberdayaan desa menjadi lebih maju.

Desa Rumadian membuat sebuah ekowisata yang sangat ramai pengunjung. Desa Rumadian membuat ekowisata berupa teluk yang dibuat senyaman mungkin dan sangat kekinian.

Banyak tempat foto cantik yang berupa gambar 3D yang sedang booming. Background foto alami juga bisa dijadikan tempat berforo yang sangat seru. Selain itu, keindahan pohon mangroove membentang dan memberikan nuansa tersendiri di temoat wisata tersebut.

Ronald Tethool adalah sosok dibalik perubahan Desa Rumadian. Ia mengubah desa tertinggal tersebut menjadi lahan ekowisata yang disukai banyak orang. Hingga kini, Desa Rumadian sudah punya BUMDes yang mengurusi simpan pinjam pariwisata.

6. Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang

Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang

Berkat dana desa, Desa Pujon Kidul berhasil menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Dana desa yang didapatkan, digunakan untuk membangun tempat pariwisata dan kafe sawah.

Kafe sawah adalah tempat yang sedang hits di desa ini. Pasalnya kafe sawah menyuguhkan pemandangan yang indah serta tempat yang instagenik. Latar belakang Gunung Dorowati menjadi background favorit yang sangat indah, serta pemandangan sawah yang sangat asri.

Desa wisata Pujon Kidul menyediakan berbagai wahana permainan seru, seperti outbound, petik sayur, camping, belajar membuat biogas, membuat olahan susu, hingga beternak. Dan masih banyak lagi aktifitas seru lain yang bisa dinikmati.

7. Desa Pemuteran, Bali

Desa Pemuteran, Bali

Desa Pemuteran menjadi juara kedua dalam “Innovation In Non Govermental Organization” di United Nation World Tourism Organization. Potensi wisata desa ini adalah pemandangan laut yang sangat indah.

Pantai Pamuteran sangat ramai diku jungi wisatawan asing. Di pantai yang sepi tersebut banyak turis asing asik berjemur sambil membaca buku. Berbeda dengan oantai lain di Bali, pantai di sini lebih sunyi dan tenang. Itulah kenapa banyak turis yang ingin menenangkan diri di oantai sunyi ini.

Pada mulanya, warga setempat menangkap ikan dengan menggunakan bom dan potas sebagai mata pencaharian. Akibatnya, karang laut menjadi hancur sementara di Pantai tersebut banyak potensi wisata yang tersembunyi.

Warga tersebut kemudian dilarang menangkap ikan dengan alat-alat berbahaya. Dan oemerintah setempat juga memberikan edukasi kepada warga tersebut untuk mengunjungi desa wisata yang sedang maju di daerah lain agar merek memiliki kesadaran untuk andil dalam menjaga lingkungan desa.

Selanjutnya dibangunlah amonetas wisata pertama dan juga membangun hotel. Pembangunan tersebut menjadi tempat bekerja yang baru bagi para nelayan penangkap ikan. Sehingga keadaan ekonomi mereka perlahan-lahan mulai pulih.

Semakin banyak wisatawan berkunjung ke pantai di Desa Pamuteran, sehingga toda perkonomian warga setempat mulai bergulir dengan cepat. Pembangunan homestay menjadi potensi ekonomi yang menggiurkan bagi mereka.

Hingga kini, banyak homestay yang sudah dibangun, mayoritas homestay yang disukai para wisatawan adalah homestay milih penduduk setempat. Pasalnya, homestay yang ditawarkan harganya lebih murah dengan keamanan yang juga sangat terjamin.

8. Desa Penglipuran, Bali

Desa Penglipuran, Bali

Konsep desa ini dianggap mampu mempertahankan sisi tradisional dan kelestarian lingkungannya. Desa ini mampu mempertahankan penataan desa dan bangunan tradisional. Sebanyak 75 hektar hutan bambu dan banyak sekali vegetasi yang masih terawat.

Desa panglipuran ini termasuk desa wisata paling populer di Indonesia saat ini. Meskipun mayoritas penduduk bali sudah modern, tetapi nuansa khas Bali di Desa Panglipuran tidak luntur.

Karena mampu melestarikan budaya sendiri, desa Panglipuran dinobatkan sebagai salah satu desa terbaik di dunia. Selain asri, desa ini sangat bersih dan bebas dari sampah. Kondisi ini terbwntuk karena nenek moyang mereka sudah mengajarkan swdari dulu.

9. Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta

Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta

Desa yang sukses membangun wisata desa dari dana desa selanjutnya adalah wisata Nglanggeran, Yogyakarta. Di desa ini terkenal dengan kawasan ekowisata Gunung Api Purba yang memiliki pemandangan alamnyang sangat eksotis.

Kawasan ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Apalagi, eksistensi desa wisata Nglanggeran sudah dinobatkan sebagai desa wisata terbaik se-Asean.

Jika datang ke kawasan ekowisata Gunung Api Purba ini, pengunjung akan disuguhi berbagai macam program wisata seru. Seperti misalnya Live In. Dimana wisatawan akan menetap selama beberapa hari di desa tersebut, dan mengenal budaya desanya.

10. Desa Pentingsari, Yogya

Desa Pentingsari, Yogya

Daya tarik utama desa Pentingsari adalah wisata alam dan wisata budayanya. Lokasi desa ini berada di kawasan lereng Merapi sehingga udaranya selalu sejuk.

Tempat ini sangat cocok untuk menenangkan pikiran setelah bekerja. Selain ini, disini juga wisatawan bisa belajar bersama warga setempat. Seperti belajar bahasa Jawa, belajar tarian tradisional, belajar menanam padi, membajak sawah dan aktifitas lainnya.

Kawasan Kaliurang dan Kali Kuning juga tidak kalah indah. Ia memiliki oemandangan landscape gunung merapi yang sangat bagus. Di sana, ada yang namanya Pancuran Sendangsari yang dianggap dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Ada juga Batu Luweng yang menjadi saksi pertempuran Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Joglo Herbal juga menjadi tempat favorit wisatawan untuk membeli obat herbal khas Desa Pentingsari. Di tempat inikah wisatawan bisa berkonsuktasi tentang obat herbal serta khasiat dari setiap obat herbal.

Penutup

Itulah 10 desa yang sukses membangun desa wisata dari dana desa. Desa-desa tersebut mampu mengelola dana desa dengan sebaik mungkin. Sehingga timbal baliknya juga sangat positif, yaitu mampu memberantas kemiskinan dan angka pengangguran di tempat tersebut.

Dana yang masuk ke tempat wisata tersebut juga bisa dimanfaatkan kembali untuk pembangunan infrastruktur desa. Hasilnya, desa akan sejahtera begitupun rakyatnya Semoga pembahasan ini bermanfaat dan menginspirasi untuk pembangunan desa wisata yang lebih baik